Tengah malam, dan hujan telah berhenti menyapa.
Aku suka berteman dengan sang hujan, sebab ia dan petuahnya begitu menyejukan. Aku beruntung berteman dengan sang hujan, sebab di kala aku butuh kehangatan ia ada dan menyediakannya meski ia sendiri basah.
"Tuhan selalu menginginkan sesuatu dari kita. Bukan untuk diriNya, tapi untuk diri kita sendiri," ia berujar beberapa saat sebelum ia pergi.
"Maksudnya?" aku bertanya.
"Tuhan tahu apa yang kita butuhkan. Terkadang yang kita butuhkan adalah belajar. Belajar untuk ikhlas. Mungkin inilah yang Tuhan ingin kau lakukan terhadap dirimu. Cobalah lihat sekeliling! Betapa banyak orang-orang tidak beruntung, dan kau akan melihat sendiri, sungguh beruntungnya dirimu. Benar tidak?"
Aku mengangguk.
"Terkadang, hal-hal seperti itulah yang lebih berarti."
Ah, hujan...
"Dan memang seperti itulah hidup. Kelihatan kita seperti berkorban, padahal kita sedang membangun sebuah istana megah..."
Dan hujan pun pergi...





0 komentar:
Post a Comment