Sudah lama aku tak bersua Hujan. Ah, aku merindukannya. Kemana saja dia selama ini? Aku tahu, sekarang ia pasti sedang ada di belahan bumi utara. Ya, ia sangat suka berkelana, menjelajahi seisi dunia. Tapi aku merindukannya, aku ingin bertemu dengannya.
"Kau ingin bertemu denganku???"
Aku dikagetkan oleh sebuah suara yang tidak lagi asing untukku. Pemilik suara itu tersenyum padaku. Aku segera menghambur ke dalam pelukannya.
"Kau ke mana saja Hujan? Mengapa pergi begitu lama?"
"Kau tahu kan? Aku mengelilingi belahan bumi utara! Di sana sangat dingin, seperti kau ada di dalam kulkas dengan suhu satu derajat."
"Benarkah?" aku bertanya, masih memeluknya.
"Hmm. Tapi gunung-gunung di sana sangat indah. Kau akan lihat banyak gunung berlapiskan salju putih di sana. Sangat indah. Sangat cocok untuk gadis sepertimu yang menyukai warna putih."
Ia diam sejenak. Aku menunggunya berbicara dengan sabar, masih di dalam pelukannya. Aku suka menghambur ke dalam pelukannya. Suka sekali. Meski ia basah, ia begitu menghangatkan.
"Kau harus ke sana suatu saat nanti, Senja."
"Baik. Kau yang ajak aku ke sana."
"Tentu. Nanti akan aku ajak kau ke sana, Senjaku..."





0 komentar:
Post a Comment