Showing posts with label sebuah awal. Show all posts
Showing posts with label sebuah awal. Show all posts

Jun 24, 2010

NEMESIS

1 komentar
terpikir olehku tentang hakikat menulis
dan kau benar kawan!
bahasa adalah pembeda kelas yang sesungguhnya
antara 'ningrat' dan 'fakir'

terpikir olehku 'tentang jelaga'
lagi-lagi kau benar kawan
membaca yang buat kita mampu menulis
merangkai kata-kata indah
bak memahat langit

yang tak tahu bagaimana memperlakukan buku
yang tak tahu bagaimana memperlakukan waktu
hanya akan dihempaskan hidup
hingga terperosok dalam jurang kelabu
yang semu dan bisu

aku tak mampu mengartikan 'tentang jelaga'
tak mampu juga memaknai 'mainmain kata'

aku tak mampu menyentuh Gibran
pun menjamah Tardji

aku tak mampu

dan banyak hal yang kutak mampu

masihkah ada jalan untuk kembali?
keluar dari jurang kelabu
yang semu dan bisu
lalu merasakan lagi
pohon maple berguguran
pada musim gugur yang kuning

...

Dan Malaikat Pun Turun

0 komentar
Dan malaikat pun turun
Ketika hujan datang merayu
Hadiahi aku serpihan kristal putih
Dan aku tidak tahu lagi apa yang musti ditulis
Semuanya tak lagi dapat terlukiskan
Karena malaikat telah mengepakkan sayap putihnya
Menyelimuti awan yang kelabu

Black Note

0 komentar
memangnya ada apa dengan menjadi gila, eh?
kalau dengan menjadi gila aku bisa menghilangkan segala busuk
kalau dengan menjadi gila aku bisa menapaki jalan-jalan menuju firdaus
lantas, apa salahnya kalau menjadi gila?

dengarkanlah fur elise bersenandung
aku adalah nada-nadanya
kelam, hitam, dan kelabu

coba dengarkan fur elise bersenandung
nanti kau akan fahami aku
yang mencari cahaya di dalam kelam

Jun 14, 2010

Dengan Puisi, Aku

0 komentar
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbatas cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabadian Yang Akan Datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk
Nafas zaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya



Puisi paling aku suka dari semua puisi yang pernah aku baca. Dan, izinkanlah aku menambah satu bait saja dari puisi indahmu ini, Kakek Taufiq Ismail:

Dengan puisi izinkan aku merasakan sari pati hidup...
^^

Dunia Ini...

0 komentar
dunia ini tak hanya ada indah
seperti halnya siang yang tak pernah abadi
akan datang malam dihiasi sang bintang
dan terangnya rembulan

dunia ini tak hanya ada perih
coba kau dengarkan Canon in D
melantun dengan syahdu bukan?
setiap nada bagai derai tawa
diantara rintikan hujan

dunia ini tak melulu bercerita opera sabun
atau pun kisah cinta cinderella
atau pun drama-drama romantis korea
coba lihat tikus-tikus yang terbahak
di DPR, kantor pajak, dan entahlah di mana lagi
coba kita lihat jauh ke bawah
adik-adik kecil berserakan di tengah jalan
berpakaian lusuh, tetap tertawa, namun tanpa sekolah

dunia ini kawan, tidak juga melulu tentang cerita para bedebah
atau kisah para manusia sengsara
coba lihat ke atas langit
pelangi itu indah bukan?
coba juga kita pandangi lautan
ia membentang begitu luas
bagaikan tiada ujung

dunia ini kawan, luar biasa!
cobalah dengarkan alunan musik Waltz N
hentakan nadanya buat kita serasa ingin menari di padang rumput dunia


masih di siang-siang yg sama, sepi

About me

My photo
"jika kau menerima dirimu apa adanya, maka kau akan melihat dirimu dari sisi lain yang lebih indah" (dikutip dari teenlit 'Confeito')
 

thousand smiles Design by Insight © 2009