Jun 24, 2010

NEMESIS

1 komentar
terpikir olehku tentang hakikat menulis
dan kau benar kawan!
bahasa adalah pembeda kelas yang sesungguhnya
antara 'ningrat' dan 'fakir'

terpikir olehku 'tentang jelaga'
lagi-lagi kau benar kawan
membaca yang buat kita mampu menulis
merangkai kata-kata indah
bak memahat langit

yang tak tahu bagaimana memperlakukan buku
yang tak tahu bagaimana memperlakukan waktu
hanya akan dihempaskan hidup
hingga terperosok dalam jurang kelabu
yang semu dan bisu

aku tak mampu mengartikan 'tentang jelaga'
tak mampu juga memaknai 'mainmain kata'

aku tak mampu menyentuh Gibran
pun menjamah Tardji

aku tak mampu

dan banyak hal yang kutak mampu

masihkah ada jalan untuk kembali?
keluar dari jurang kelabu
yang semu dan bisu
lalu merasakan lagi
pohon maple berguguran
pada musim gugur yang kuning

...

Balade Pour Adaline

0 komentar
Sambil mendengarkan Balade Pour Adaline milik Richard Clayderman, aku terpekur. Aku sembunyikan wajahku di balik kedua telapak tanganku sambil mencoba bernafas dengan nyaman. Kali ini, aku tengah memikirkan ide untuk mati. Mati saja meninggalkan dunia fana yang menyesakkan. Kalau aku boleh turutkan sisi terburuk dalam diriku, harus kuakui, hidup sangat tidak menyenangkan. Kalau seperti ini, ingin bernafas pun jadi susah. Jadi, lebih baik mati kan?

"Richard Clayderman... dia luar biasa bukan?"

Aku terperanjat. "Hujan?"

Ia tersenyum simpul. Kemudian menghampiriku, duduk di sampingku, ikut menikmati Balade Pour Adaline.

"Kau sedang apa di sini?" aku bertanya.

"Aku sedang mencarimu. Jadi sengaja aku ke sini."

"Oooh..."

"Kau kenapa?"

"Tidak kenapa-kenapa. Hanya sedang berpikir. Itu saja."

Ia membelai rambutku lembut. Aku menoleh ke arahnya, dan tersenyum.

"Makasih..."

Ia mengernyitkan dahi. "Buat?"

Aku memandangnya gemas, kemudian memeluknya. "Kenapa sih kamu itu sangat hangat, padahal kamu kan basah?"

"Apa?" Ia tak mengerti.

"Terimakasih karena selalu bisa menghangatkan jiwaku. Aku... aku akan pertimbangkan lagi ide tentang mati itu."

Ia melepaskan pelukanku, dan memandangku lekat-lekat. "Ayo kita pejamkan mata!"

"Eh???"

"Pejamkan mata, lalu bernafaslah. Kita lakukan itu sepuluh menit saja dalam diam, biarkan Pour Adaline meresap ke dalam diri kita. Mulai!"

Aku baru akan membuka mulut untuk protes, sebelum akhirnya ia memejamkan matanya.

"Jangan lihat aku. Pejamkan matamu..." hardiknya.

Aku pejamkan mataku, dan melakukan apa yang ia suruh. Baru tiga menit berlalu. Aku tidak tahan untuk tidak menangis. Aku pun menangis di sampingnya yang sedang menikmati hembusan nafasnya. Hanya menangis. Menangis pelan karena ditelan Pour Adaline. Menangis karena aku baru tahu, begitu nikmatnya bernafas.

Kamis, 08:07 a.m

Dan Malaikat Pun Turun

0 komentar
Dan malaikat pun turun
Ketika hujan datang merayu
Hadiahi aku serpihan kristal putih
Dan aku tidak tahu lagi apa yang musti ditulis
Semuanya tak lagi dapat terlukiskan
Karena malaikat telah mengepakkan sayap putihnya
Menyelimuti awan yang kelabu

Black Note

0 komentar
memangnya ada apa dengan menjadi gila, eh?
kalau dengan menjadi gila aku bisa menghilangkan segala busuk
kalau dengan menjadi gila aku bisa menapaki jalan-jalan menuju firdaus
lantas, apa salahnya kalau menjadi gila?

dengarkanlah fur elise bersenandung
aku adalah nada-nadanya
kelam, hitam, dan kelabu

coba dengarkan fur elise bersenandung
nanti kau akan fahami aku
yang mencari cahaya di dalam kelam

Jun 14, 2010

My Precious U

0 komentar
Banyak hal yang berharga dalam hidupku. Itulah yang musti aku syukuri. Dan salah satu dari yang berharga itu adalah teman-teman dan keluarga. Karena mereka berharga, aku tak segan untuk memberi mereka apapun. Aku bilang kalau aku sayang, aku bilang kalau aku kagum, dan aku juga bilang kalau aku kecewa. Aku tidak ada uang untuk memberi mereka hadiah berupa materi. Tapi aku suka menulis. Maka, izinkan aku merangkai kata untukmu yang sangat berharga untukku. Anggap saja sebagai hadiah yang selama ini tidak bisa aku beri.

Aku tidak tahu kapan baru akan kau terima hadiah dariku ini, tapi aku berharap, suatu hari kau dapat membacanya...

About me

My photo
"jika kau menerima dirimu apa adanya, maka kau akan melihat dirimu dari sisi lain yang lebih indah" (dikutip dari teenlit 'Confeito')
 

thousand smiles Design by Insight © 2009